Konflik Perang Suku antara Suku Nduga Dengan Suku Lanny Jaya Berakhir Damai

 

Wamena, Singkron. -  Awal dari perang suku antara Suku Nduga dengan Suku Lanny Jaya dipicu tewasnya 2 warga dari Suku Nduga, Sabtu 8/01/2021. Selama 5 hari berturut-turut di Wamena tidak kondusif terutama rute jalan Wouma (kampung pelaku dari Suku Lani) - Sinakma-Elekma (kampung korban dari Suku Nduga).

Akibat dari perang Suku tersebut terbakarnya rumah-rumah warga di Kampung Wouma dari Suku Lanny sebagai pembalasan dari Pihak korban Suku Nduga. 

Pada hari Rabu 12/01/2022 pukul 10.00 Wit sd 18.20 Wit bertempat di gedung otonom Kab. Jayawijaya dilaksanakan rapat penyelesaian perang suku tersebut. Hadir dalam rapat tersebut Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, Bupati Nduga Wentius Nimiangge, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang, Kapolres Jayawijaya AKBP Muh. Safei, Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tomi Yudistio, Dirintelkam Polda Papua Kombes Tagor Hutapea, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Budi Satrio,  Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Danyon Brimob Polda Papua Kompol Klif dan tokoh adat, tokoh agama serta tokoh masyarakat suku Nduga dan Lanny Jaya

Selama pertemuan tersebut menurut informasi warga Suku Nduga telah berkumpul di Distrik Elekma kampung Sinakma sebanyak 400 orang dan Suku Dani Lanny Jaya telah berkumpul di Distrik Wouma sebanyak 400 orang kedua kelompok masih menunggu hasil keputusan dari Bupati Kab. Nduga dan Bupati Lanny Jaya;

Sekitar pukul 11.10 WIT, adapun hasil rapat dari Bupati Kab. Nduga menyampaikan bahwa  Pihak keluarga korban pertama (Alm. Yonas Kelnea) Suku Nduga menuntut agar pelaku pembunuhan segera diproses hukum dan meminta uang santunan sebesar Rp. 1.500.000.000,- (1 milyar lima ratus juta rupiah dan 20 ekor babi. Pihak keluarga korban kedua (Alm. Luok Heluka) Suku Nduga meminta pemberian santunan berupa uang tunai sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta) dan 20 ekor babi.  Selanjutnya dari Bupati Kab. Lanny Jaya mengatakan bersedia memenuhi tuntutan korban khusunya masalah pemberian santunan dan menyarankan agar dibuatkan surat pernyataan di wilayah Pegunungan Tengah, untuk pelaku pembunuhan harus diproses hukum, sehingga tidak terjadi lagi Perang Suku kembali dikemudian hari. 

Sekitar  pukul 11.45 WIT, Bupati Jayawijaya dan Bupati Lanny Jaya berserta rombongan bergerak menuju ke perumahan masyarakat Suku Lanny Jaya yang mengalami rumah terbakar akibat perang suku antara suku Lanny jaya dan suku Nduga dan dilanjutkan rombongan menuju perumahan masyarakat Suku Lanny Jaya di Distrik Wouma, Bupati Jayawijaya beserta rombongan mengecek beberapa rumah warga Suku Lanny Jaya yang terbakar akibat dari perang suku dengan suku Nduga;

Sekitar pukul 16.00 WIT, Bupati Kab. Jayawijaya beserta rombongan bergerak menuju Distrik Elekma dan disana melakukan penyerahan uang sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar) dan 40 ekor babi kepada keluarga korban yang dilakukan oleh Bupati Kab. Jayawijaya, Bupati Lanny Jaya, dan Bupati Kab. Nduga dalam keadaan aman dan terkendali. 

Pada hari Kamis tanggal 13 Januari 2022 sekira pukul 09.00 WIT, kedua Suku antara Suku Lanny Jaya dan Suku Nduga bersepakat untuk melakukan perdamaian di lapangan Sinapuk Wamena Kab. Jayawijaya.(Shanty)


Post a Comment

0 Comments