Makasar, singkron.com --- Kiprah Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas mulai meluas. Jika sebelumnya banyak kegiatan
pelatihan di beberapa kota dan kabupaten di Pulau Jawa, kini merambah jangkauan program ke Sulawesi Selatan, tepatnya di Kota Makassar.
Ini adalah kegiatan Portkesmas pertama kali di luar Pulau Jawa. Ke depan akan banyak aktivitas serupa dilaksanakan di pulau-pulau yang lain.
Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar serta didukung Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, dan ditopang pula oleh hotel berbintang di kawasan Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang serta dukungan dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Portkemas kembali memperkuat percepatan penyelesaian isu kesehatan masyarakat di Indonesia. Kali ini melalui kegiatan pelatihan dan penguatan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan di wilayah dengan julukan “Kota Anging Mammiri” tersebut.
Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan ini diarahkan sebagai bagian dari upaya memastikan diri kebal hoaks dan misinformasi khususnya di bidang kesehatan. Hal ini juga merupakan komitmen bersama melalui kolaborasi pentaheliks guna memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kota Makassar.
Sebelumnya, kegiatan serupa sukses dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat (18/3/2023), Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (15/4/2023), Kota Surabaya, Jawa Timur (29/4/2023), dan Kabupaten Pacitan, Jatim (14/5/2023) dengan diikuti total lebih dari 500 peserta.
*Dukungan Polda Sulawesi Selatan dan Pegadaian*
Kini berkat dukungan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Sulawesi Selatan dr. Muhammad Mas’udi, Sp.S., Portkesmas mendapatkan kesempatan menggelar pelatihan dengan tema serupa di Aula Tribrata Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada Sabtu 20 Mei 2023.
Tak hanya itu, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VI Makassar Edy Purwanto juga turut mendukung kelancaran transportasi yang digunakan oleh tim Portkesmas selama berada di Kota Makassar.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 150 orang tenaga promosi kesehatan Puskesmas dan kader kesehatan se-Kota Makassar. Mereka merupakan ujung tombak dari penguatan kesehatan masyarakat Kota Makassar.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai kegiatan interaktif, bermain, studi kasus, praktik, workshop, belajar memahami warga, dan menggunakan berbagai alat bantu untuk memberantas hoaks yang tersebar.
Tim Program Portkesmas, Mohammad Alief Iqra menyebutkan bahwa kader kesehatan dan tenaga promosi kesehatan memiliki peran luar biasa di tengah masyarakat, “Dengan harapan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kader dan tenaga promosi kesehatan, pelatihan ini akan memberikan cara agar ujung tombak peningkatan taraf kesehatan masyarakat Kota Makassar dapat lebih dipercaya, lebih akrab, dan mampu mempengaruhi perubahan perilaku di tengah masyarakat. Serta tentunya bisa menjawab hoaks-hoaks di tengah masyarakat terutama dalam bidang kesehatan,” ungkapnya.
Nur’aini Exie Kusuma Wardani atau kerap disapa Exie yang merupakan fasilitator dalam kegiatan pelatihan ini menambahkan pentingnya untuk dilakukan penyegaran bagi para kader dan tenaga promosi kesehatan. “Kami sungguh mengapresiasi segala pihak yang mendukung karena melalui kolaborasi pentahelix yang tidak hanya melibatkan elemen pemangku kebijakan dan pemerintah, tapi juga pihak swasta yang sangat peduli terhadap peningkatan taraf kesehatan masyarakat di Indonesia. Kami juga sangat semangat karena Dinas Kesehatan Kota Makassar dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar memberikan respon yang baik sekali dan mendukung penuh kegiatan ini,” tambah Exie.
Melalui kegiatan ini, Portkesmas yang bertujuan untuk melibatkan semakin banyak pemuda dalam percepatan penyelesaian isu kesehatan masyarakat di Indonesia tersebut ingin dapat membekali para promotor kesehatan dengan soft skill, alat bantu, dan penyegaran guna mengatasi isu kesehatan masyarakat.
Tak hanya sendiri, Portkesmas juga berkolaborasi dengan ICT Watch dalam membekali peserta dengan materi dan alat bantu untuk memberantas hoaks. “Seringkali hoaks diteruskan ke grup-grup media komunikasi. Tidak jarang pula diterima oleh para kader dan tenaga promosi kesehatan. Hal inilah yang ingin kami tingkatkan yaitu kemampuan, tools, dan kefasihan para kader dan tenaga promosi kesehatan dalam melakukan verifikasi hoaks. Intinya saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar,” pungkas Savero Karamiveta Dwipayana, trainer ICT Watch.
ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang telah menginisiasi sejumlah inisiatif dan gerakan literasi digital di Indonesia. Dalam menjalankan programnya, ICT Watch berkolaborasi dengan multistakeholder (pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, akademis dan komunitas teknis). Ragam bentuk kegiatan dilakukan untuk edukasi/advokasi literasi digital.
*Sekilas Portkesmas*
Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.
Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :
Promosi Kesehatan.
Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
Gizi.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com.(Ch/**).
0 Comments