Singkron.com..Jakarta, (17/12l21). — Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19, PaninBank mempertahankan perolehan Laba Bersih hingga Kuarta III 2021 sebesar Rp. 2,29 triliun, dengan Laba Operasional Sebelum Pencadangan tumbuh 21% sebesar Rp. 5,75 triliun. Peningkatan Pendapatan terutama dikontribusikan oleh fee based income yang mencapai Rp. 2,26 triliun dan Pendapatan Bunga Bersih yang naik 10,8% dan mencapai Rp. 7,22 triliun.
PaninBank meningkatkan pembentukan Cadangan untuk mengantisipasi potensi peningkatan kredit bermasalah sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada meningkatnya profil risiko portofolio kredit. Sampai dengan Kuartal III 2021 PaninBank telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas asset yang cukup signifikan sebesar Rp2,89 triliun, meningkat 63% dari periode yang sama tahun lalu.
Total aset konsolidasi mencapai Rp. 199,93 triliun dan total kredit sebesar Rp. 124,91 triliun, mengalami penurunan sebesar 6,4% terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit ditengah lambatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit.
Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dengan pertumbuhan terutama pada Tabungan yang naik 8,0% menunjukkan bahwa PaninBank terus mendorong peningkatan CASA yang kini telah mencapai 43,59% Rasio likuiditas Loan-to-Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 86,14% di bulan September 2021.
Dari sisi permodalan terus ditingkatkan dan telah mencapai Rp. 44,76 triliun dengan Capital Adeguacy Ratio (CAR) juga terjaga dengan kuat sebesar 30,05% meningkat dibanding pada periode yang sama tahun lalu yaitu 27,31%
Kualitas aset terkendali dengan Non-Performing Loan (NPL) di level yang aman. Rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,52% dibandingkan dengan September 2020 yang sebesar 3,05% sedangkan NPL net berhasil dijaga pada level 0,81% dibandingkan posisi September 2020 sebesar 0,58% PaninBank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, dan pertumbuhan kredit lancar. (Wan)
0 Comments