Muhammad Hasan.Pangdam Termuda, Ternyata Urang Awak

                      Muhammad Hasan

Jakarta.Singkron.com - Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Muhammad Hasan sudah resmi menduduki kursi Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam Iskandar Muda). Dengan jabatan barunya ini, Hasan berpredikat sebagai Panglima Kodam termuda di jajaran TNI Angkatan Darat saat ini. Untuk jabatan Pangdam di Indonesia, tercatat ada 15 sosok berpangkat Mayor Jenderal atau bintang dua.

Hasan dipercaya menempati jabatan baru sebagai Pangdam Iskandar Muda sejak 17 November 2021. Namun prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) baru dilakukan Kamis 9 Desember 2021 kemarin.

Muhammad Hasan menjadi  Pangdam Iskandar Muda ke-27, menggantikan pejabat sebelumnya, Mayjen TNI Achmad Marzuki.

Sudah dijelaskan pula  Provinsi Aceh bukan tempat yang baru buat Hasan. Soalnya, jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1993 ini pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri Raider 114/Satria Musara (Yonif Raider 114/SM) periode 2009 hingga 2011.

Tak hanya itu, Hasan juga pernah didaulat menjadi Komandan Komando Distrik Militer 0104/Aceh Timur (Dandim 0104/Aceh Timur), periode 2011 hingga 2013.

Dengan jabatan barunya ini, Hasan kembali ke Aceh setelah kurang lebih delapan tahun. Ini adalah kedua kalinya Hasan mendapat kepercayaan memimpin komando teritorial. Sebab sebagian besar kariernya di TNI Angkatan Darat, dihabiskan di satuan-satuan tempur.

Urang Awak (Urang Minang).

Muhammad Hasan adalah putra Minang kelahiran Bandung, 13 Maret 1971. Dia pernah bercita-cita menjadi seorang wartawan. Salah satu buku yang berhasil dibuatnya berjudul “Catatan 02″. Buku itu ditulis saat masih menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura.

Selama bertugas di pasukan elite TNI AD, berbagai operasi telah dijalaninya di antaranya, Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999 dan Operasi Nemangkawi pada 2019 lalu.

Tidak hanya itu, Muhammad Hasan juga memiliki segudang pengalaman tugas di luar negeri seperti di Tiongkok (1996, 2002, 2005, 2016 dan 2017), Malaysia (1996, 2016 dan 2017), Jepang (2003, 2006 dan 2016), Vietnam (2003 dan 2006). Termasuk di Negara-negara Eropa seperti Perancis (2003 dan 2006), Yunani (2003), Belgia (2005, 2006 dan 2016), Turki (2016 dan 2017), USA, Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Iran, India, Laos, Korea Selatan, Filipina (2016) Australia (2017). No

Adapun jenjang pendidikan yang pernah ditempuh antara lain, Sarcabif pada 1994, Selapa pada 2001 dan Seskoad tahun 2007. S-1 Hukum pada 2014.


Selama meniti karirnya di dunia militer, sejumlah jabatan strategis juga pernah diembannya yakni, Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus, kemudian Komandan Peleton Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Kompi Grup 1/Para Komando Kopassus, Kasi Intel Grup 1/Para Komando Kopassus, Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009-2011), Komandan Kodim 0104/Aceh Timur (2011-2013), Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus (2013).

Selain itu, Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura (2013-2014), Asrena Paspampres (2014-2016), Komandan Grup A Paspampres (2016-2018), Komandan Komando Resor Militer 061/Surya Kencana. Kemudian, pada 22 Januari 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus hingga Danjen Kopassus.

Dipercayanya alumni SMA Ampek Angkek, Agam ini menjadi Pangdam IM diapresiasi para alumni SMA tersebut. Misalnya Zulfren, kawan seangkatan Muhammad Hasan di SMA.

"Selamat dan sukses Mayjjen TNI H. Muhammad Hasan, SH, atas dilantiknya sebagai Pangdam IM semoga bisa memegang amanah dan lebih sukses ke depannya, aamiin.." kata Zufren, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Agam.

"Kami selokal di kelas dua dan tiga waktu SMA dulu. Beliau juga alumni SMP Simpang Canduang, "sebut Zufren. (Chz.***)

Singkron.com

Editor.: Charles Zein

Post a Comment

0 Comments