Dukungan Masyarakat Saliguma. Katurei, Untuk Kehadiran PT BAS Di Mentawai.



MENTAWAI. Singkron.com – Banyaknya informasi yang kurang sedap terus berkembang. Terkait pengolahan lahan kayu masyarakat di kepulauan mentawai. Baik yang akan maupun yang telah telah dikelola pihak investor. Namun semua itu tidak menjadikan mereka tersurut, Dari aksi-aksi yang tak sedap tersebut.

Samuel salah satu warga Siberut mengatakan pandangannya kepada media ini, "Aksi tersebut bertujuan untuk menggagalkan masuknya Investor ke Mentawai. Padahal investasi masuk ke Mentawai bertujuan untuk membangun Mentawai, Guna untuk membuka lapangan kerja, akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Mentawai itu sendiri", kata Samuel kepada media ini. Selasa (15/02/2022).

Dalam hal ini, Kini masyarakat Mentawai sudah pintar dan mau membuka diri dengan dunia luar. Karena apa....???. Karena kemajuan zaman kini telah cangih dan pengetahuan Masyarakat terus berkembang. Serta cara berpikirpun tentu telah maju.kini Masyarakat Mentawai tentu tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk mereka.

Seperti masyarakat yang berada di Desa Katurei mau memberikan lahan mereka untuk diolah kayunya.mereka siap lahan mereka di olah oleh PT Bumi Alam  Sikerei (BAS). Mereka mau investor  perusahaan kayu ini mau memperhatikan kesejahteraan masyarakat dalam segala hal. Terutama jalan, dan Fasilitas yang mereka inginkan, serta harga kayu yang sesuai.

" Hal ini PT Bumi Alam Sikerei (BAS), harus tepat janji dan siap memenuhi  permintaan masyarakat sesuai, kemupakatan yang telah dibuat saat sosialisasi kemasyarakat," Kata Samuel, salah satu warga Katurei. Kepada Awak media ini Selasa (15/02/2022)

Hal yang sama juga disampaikan Masyarakat Desa Saliguma"Kami  juga menerima kehadiran investor perusahaan kayu PT Bumi Alam Sikerei untuk masuk ke wilayah kami untuk mengelola lahan kayu kami," kata Kusuma warga Saliguma. Kepada awak media ini.Rabu (16/02/2022).

Sementara warga Saliguma lainya, Mateus Sakorokoinan mengatakan hal yang sama ,"bahwa kami mendukung adanya investasi di tempat kami agar lahan kayu masyarakat bisa di kelola PT Bumi Alam Sikerei sesuai dengan aturan. Nantinya dapat memberikan dampak perekonomian kepada masyarakat Mentawai khususnya masyarakat  Saliguma," kata Mateus. Rabu 16(/02/2022)

Mateus juga mengatakan "Dengan adanya aksi aksi dari mahasiswa untuk menolak masuknya investor, kami sangat tidak mendukung, karena mereka tidak tahu perjuangan orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup serta biaya kuliah dan tempat tinggal mereka," papar Mateus kepada Awak media ini. 

Sekdes Desa Saliguma Mateus Saboijiat  juga memaparkan, "Pasalnya masuknya investor kayu ke mentawai, hanyalah untuk mengelola kayu yang ada dilahan masyarakat. Bukan untuk merampas atau memiliki lahan masyarakat tersebut. Lahan yang telah dikelola akan dikembalikan kepada  masyarakat. Kayu yang keluar dari lahan masyarakat akan di hargai atau di beli oleh perusahaan Kayu. Hitungannya dihargai perkubik yang di mupakati," terang Sekdes Saliguma Mateus.Rabu (16/02/2022) di kantor kepala Desa Saliguma.

Sekdes pun mengatakan bahwa warga tidak menjual tanah, akan tetapi mereka menjual kayu yang berada di lahan mereka untuk sebagai penyambung kebutuhan hidup keluarga dan biaya sekolah anak-anak mereka.

“Kami dari pemerintahan Desa Saliguma tetap mendukung investasi di daerah kami agar terbuka lapangan pekerjaan” ucap Mateus Saboijiat sekretaris Desa  Saliguma.

Komiditer PT BAS Rosman Muchtar mengatakan." Kami sebagai Investor tidak akan merugikan masyarakat yang lahannya kami olah. malah kami sebagai Investor akan mensejahterakan masyarakat yang mana lahannya  kami olah. Sebab Kami dari PT BAS akan memenuhi permintaan masyarakat tanpa fee malah kami akan membayar  dan memberikan langsung kemasyarakat tersebut," papar  Rosman. Kepada awak media ini saat di komprimasikan Kamis (17/02/2022) di hotel Grand Viona, Tua Pejat. Sipora Utara. Kabupaten Kepulauan Mentawai.(Chz)

Post a Comment

0 Comments