Partai Buruh: Menyerukan Rusia dan Ukraina untuk Menghentikan Perang, Pemerintah Indonesia Harus Berperan

 

Jakarta, Singkron.com -- Menyikapi peperangan yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, Partai Buruh bersama Serikat Buruh di Indonesia meminta pemerintah Rusia dan Ukraina untuk menghentikan perang, yang akan berdampak pada tragedi kemanusiaan dan hancurnya ekonomi dunia.

Kami juga akan meminta Sekjend PBB untuk mengambil langkah-langkah pengiriman misi perdamaian untuk menghentikan perang, serta mencari solusi damai yang diterima kedua belah pihak," kata Said Iqbal.

Selanjutnya, Partai Buruh juga mendesak negara-negara lain untuk tidak terlibat dalam "pertikaian" konflik kedua negara, terkecuali dalam kerangka misi kemanusiaan dan perdamaian PBB.

Tidak berhenti sampai di sini. Partai Buruh dan Serikat Buruh juga mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan aktif untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina dalam kerangka misi kemanusiaan dan perdamaian PBB.

"Prinsip mendasar perjuangan Partai buruh dan Serikat Buruh di Indonesia adalah anti perang anti eksploitasi," tegas Said Iqbal.

Oleh karena itu, lanjutnya, dalam waktu dekat, Partai Buruh bersama Serikat Buruh di Indonesia akan berkirim surat ke Presiden Jokowi, Kedutaan Besar Rusia, Kedutaan Besar Ukraina, Kedutaan Besar Amerika, dan Kantor PBB serta Kantor Perwakilan ILO di Jakarta untuk menyampaikan desakan partai dan Serikat sebagaimana yang dijelaskan di atas.

"Partai Buruh dan Serikat Buruh di Indonesia berpendapat, perang Rusia dan Ukraina akan menghancurkan ekonomi dunia termasuk Indonesia di tengah pandemi covid 19 yang belum diketahui kapan berakhirnya," kata Said Iqbal.

Ditambahkan, perang juga akan mengakibatkan tragedi kemanusiaan. Acaman PHK para buruh di seluruh dunia akibat harga minta dan energi, serta harga pangan yang melambung tinggi akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Dalam waktu dekat Partai Buruh dan Serikat Buruh di Indonesia akan melakukan aksi demontrasi menolak perang di Kantor PBB Jakarta, Kedubes Rusia, Kedubes Amerika, dan Kedubes Ukraina," pungkas Said Iqbal.(har)

Post a Comment

0 Comments