Mentawai.Singkron.com -- Dengan masuknya investor PT BAS setidaknya terjadi perubahan pemulihan ekonomi di tengah masyarakat serta memberikan solusi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
Tim Fasilitator PT Bumi Alam Sikerei (BAS), Kristinus Andre Satoko mengatakan," Masuknya investor untuk mengelola lahan kayu masyarakat tidak ada mengiming-imingi masyarakat, tapi semua itu dari hasil kesepakatan dan sosialisasi yang di lakukan kepada masyarakat terutama pemilik lahan," terang Andre.
Andre menambahkan," Bahwa Perusahaan PT BAS tidak mengambil tanah masyarakat, tetapi yang diambil hanyalah kayu. Masalah harga kayu,,!!!. Harga kayu pun telah kita sesuaikan perhitungan yang sama menguntungkan baik pihak perusahaan maupun pihak masyarakat pemilik lahan," kata Andre lagi.
"'Maka dari itu, mari kita bersama-sama menerima PT Bumi Alam Sikerei salah satu perusahan kayu yang akan berinvestasi di Pulau Siberut yang berlokasi di 7 desa, yang tersebar di 3 kecamatan kepulauan Siberut," kata Andre Satoko.
"3 kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Tengah, Siberut Barat Daya. Untuk Desa yang masuk adalah, Desa Katurei, Desa Teileleu, Desa Muntei, Desa Madobag, Desa Matotonan, Desa Saliguma dan Desa Saibi Samukop," ujar Andre
Andre Satoko menambahkan," Kesepakatan yang telah kami lakukan baik dari Kepala Desa . Kepala Suku maupun dengan mayarakat yang ada 7 Desa tersebut. Warga sangat mendukung sekali Atas kedatangan dan kehadiran PT BAS, yang akan mengelola lahan mereka. Warga sangat senang karena dengan adanya perusahaan Kayu PT BAS, tentu akan membuka lapangan kerja. Tentu akan meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat di sekitarnya," terang Andre.
Hasil dari Investigasi Media ini kelapangan memang mayarakat sangat mendukung atas kehadiran PT Alam Bumi Sikerei di daerahnya.(Chan)
0 Comments