Basalin Baju di Nagari Ampang Pulai, Ketua LKAAM Pessel Ingatkan Soal Tanah Ulayat

             Ketum LKAAM Pesisir Selatan Hadiri Acara.                                                              Basalin Baju di Nagari Ampang Pulai 

Ampang Pulai, singkron.com -- Di rumah gadang Kaum Suku Chaniago Nagari Ampang Pulai, pada Sabtu (25/2023) malam dilaksanakan acara "Basalin Baju", yaitu mengukuhkan Penghulu Kaum Suku Chaniago yang dilaksanakan oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Sumbar).

"Basalin Baju" ini dari Suardi Chan, SH Datuak Rangkayo Tangah (Alm) Pucuk Adat Suku Chaniago Nagari Ampang Pulai kepada kemenakannya Syaiful Chandra Datuak Rangkayo Tangah, yang langsung dipakaikan saluak penghulu, baju kebesaran adat, pemasangan keris dan penyerahan tongkat oleh Ketua KAN Ampang Pulai Novrion Datuak Bandaro Jambak.

Berdasarkan adat salingka nagari di Ampang Pulai, jika seorang penghulu meninggal dunia dan kaum menyepakati penggantinya yang diusulkan kepada KAN dalam masa 14 hari. Kemudian diputuskan oleh KAN dan dilaksanakan upacara adat "Basalin Baju" di rumah gadang kaum.


Sebagai Pati Ambalau dan nasehat kepada penghulu yang baru, disampaikan langsung oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Pesisir Selatan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah yang meminta Datuak Rangkayo Tangah menjaga adat, sako jo pusako.

"Menjaga tanah ulayat kaum adalah tugas penghulu, tentunya juga menjaga tegaknya adat di tengah anak kemenakan dan nagari. Kalau Ninik Mamak di nagari mampu menjaga tegaknya adat maka Insya Allah jayalah adat di Minangkabau," kata Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah, mantan Wabup Pesisir Selatan 2005-2010.

Keberadaan Ninik Mamak dalam KAN akan memperkuat upaya penegakan adat istiadat dan penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. KAN adalah lembaga strategis membantu pemerintahan nagari dalam menyelesaikan jika terjadi perselisihan dan sengketa adat dalam nagari. 

"Kekompakan Ninik Mamak KAN Ampang Pulai yang sudah terkenal sejak dulu dan didukung pula masyarakatnya yang religius, harus terus dipertahankan. Jangan sampai pula terjadi dualisme KAN, karena KAN untuk menyelesaikan bukan justru KAN yang diselesaikan," kata Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah, yang baru saja pensiun dari ASN dengan jabatan terakhir Staf Ahli Gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Sehubungan saat ini DPRD Provinsi Sumbar sedang membahas Ranperda Tanah Ulayat. Karena ini menyangkut kepentingan anak kemenakan masyarakat Minangkabau, LKAAM Pesisir Selatan mengharapkan masukan untuk disampaikan kepada Tim DPRD Sumbar demi kesempurnaan Ranperda Tanah Ulayat tersebut. (Chan*)

Post a Comment

0 Comments