Fauzi Bahar Sampaikan Keluhan Pada Bawaslu Sumbar Atas Pencopotan Baliho Kandidat Pemilu 2014
Padang. singkron.com -- Dr. H Fauzi Bahar, M. Si, Datuk Nan Sati sebagai ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengingatkan kepada semua pihak supaya tercipta Pemilu Damai di Sumbar pada Pemilu Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden/Capres-Cawapres serta Pemilu Calon Legislatif/Caleg yang di helat pada 14 Februari 2024.
Fauzi Bahar mengungkapkan, bahwa Sumbar adalah nenek-moyangnya demokrasi, apa pun yang akan di putuskan dalam forum mesti berlangsung secara bermusyawarah.
Ungkapan ini dikemukakan Fauzi Bahar dihadapan jajaran Bawaslu Sumbar, Polda Sumbar, Korem 032 Wirabraja Sumbar, OPD Pemprov Sumbar serta puluhan segenap pengurus DPW MOI Sumbar dan pimpinan media online.
Fauzi Bahar yang juga Caleg DPR RI Dapil 1 Sumbar dari Parpol Nasdem, ketika diskusi ini Fauzi Bahar sebagai mengayomi pada diskusi dan tanya jawab tentang Pemilu Damai yang di gagas oleh Dewan Pimpinan Wilayah-Media Online Indonesia (DPW-MOI) Sumbar, berlangsung di ruang Rapat Terbatas/Ratas Kantor LKAAM Sumbar, Senin 22 Januari 2024.
Terkait dengan harapan Fauzi Bahar, semoga Pemilu Pilpres dan Pileg di negeri bundo kanduang Sumbar dapat berjalan lancar, aman, demi terlaksana Pemilu sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini mantan Walikota Padang 2 periode berturut Fauzi Bahar sedikit mereview tentang asal-muasal sebab berdirinya LKAAM Sumbar sejak era Orde Baru tahun 1966. Menurutnya, "supaya dapat membedakan atah jo bareh atau pun mana yang komunis dan mana pula yang bukan komunis", katanya.
Ia menegaskan, bahwa LKAAM Sumbar milik etnik dan kultur kesukuan Minangkabau, sebutnya ketika mengayomi forum diskusi MOI Sumbar yang dihadiri segenap pimpinan akademisi, politisi, praktisi hukum dan para wartawan yang tergabung sebagai pimpinan media online MOI Sumbar. Pesta demokrasi jangan sampai saling menjatuhkan, hendaknya Pemilu Pilpres dan Pileg betul-betul dapat berlangsung Luber dan Jurdil", pintanya
Pada forum diskusi ini Fauzi Bahar sedikit berharap kepada Bawaslu Sumbar, semoga bagian dari pengawas Pemilu perlu mengklarifikasi atas pelanggaran ringan dan tak perlu terlalu jauh bertindak.
"Kenapa ada Baliho kandidat Pileg yang di copot sebagai peserta kontestasi. Kita sedang pesta demokrasi, jika terganggu sedikit seperti taman kota dan fasum pemerintah kota, lumrah lah", ujarnya menyampaikan keluhan di hadapan forum ini yang juga dihadiri oleh unsur pimpinan Bawaslu Sumbar.
Terkait keluhannya/Fauzi Bahar berharap adanya sedikit kelonggaran dari Bawaslu supaya peserta kontestasi Caleg dapat memasang tanda gambar yang kira-kira sedikit bersentuhan dengan Fasum pemerintah,
"Jadi, terganggu sebentar saja seperti pohon, tiang Fasum non NJOP biasa lah yang namanya kita sedang/atau mau pesta demokrasi", ulasnya.
Fauzi Bahar malah menawarkan jika ada giat dan rapat-rapat di kantor LKAAM Sumbar bagi masyarakat yang mau ada rapat-rapat dan Fauzi Bahar juga menawarkan konsumsi darinya, kata Fauzi Bahar menyampaikan keterbukaannya. (Chan)
0 Comments